Titi Anggraini Sedih Bawaslu Takut pada PDIP : Mereka Punya Kewenangan, tak Ada Alasan untuk Diam
VR NEWS - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI diminta berani bertindak
tegas dan cepat menyelesaikan masalah yang ditemui di lapangan.
Pengamat sekaligus pengajar Hukum Pemilu Fakultas Hukum
Universitas Indonesia (UI), Titi Anggraini meminta Bawaslu RI untuk berbenah.
Pasalnya, Bawaslu bekerja lambat bahkan kurang responsif
dalam menanggapi aduan masyarakat terkait pelanggaran pemilu.
"Bawaslu segera berbenah, punya anggaran, punya
personel, punya kewenangan, tidak ada alasan bagi Bawaslu untuk kemudian
bekerja lambat dan tidak responsif dengan aduan masyarakat," ucap Titi,
Selasa (29/8/2023).
Dia khawatir apabila Bawaslu tidak melakukan perubahan dalam
menindaklanjuti dugaan pelanggaran pemilu, masyarakat akan semakin tidak
percaya terhadap institusi itu.
Seharusnya Bawaslu bekerja dengan langkah yang progresif dan
kreatif.
"Hari ini Bawaslu sudah bertransformasi menjadi lembaga
yang mengawasi Pemilu paling kuat dalam sejarah pengawasan Pemilu
Indonesia," ucapnya.
"Kemudian yang diharapkan adalah progresivitas dan
kreativitas dalam rangka menghadirkan kompetisi yang adil dan setara. Nah,
pegangan kita kan konstitusi," ucap lanjutnya.
Seperti diketahui, akun Twitter resmi PDIP @PDI_Perjuangan
memposting video sejumlah kepala daerah kader PDIP mengajak masyarakat untuk
memilih Ganjar Pranowo dan PDIP pada Pemilu 2024.
Para kader melakukannya sambil mengenakan seragam kebesaran
partai berlogo banteng itu.
Menurut pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif
Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, Bawaslu harus segera periksa terkait
kader-kader PDIP yang mengajak masyarakat untuk mencoblos Ganjar Pranowo.
"Ini sudah kewajiban Bawaslu untuk memeriksanya,"
ujarnya.
"Sebab, dari definisi kampanye yang sering diungkapkan
oleh Bawaslu, sebenarnya sudah termasuk," imbuhnya.
Menurutnya, ada ajakan memilih, dan yang dipilih sudah
termasuk peserta pemilu yang ditetapkan.
"Sayangnya, Bawaslu masih sibuk berwacana. Inilah,
itulah. Banyak alasan. Yang pada intinya membuat mereka tidak
menyikapinya," ucapnya.
Dia menilai, banyak hal diselesaikan oleh mereka dengan
tanggapan, pandangan dan wacana.
"Tak ada yang bisa menjelaskannya kecuali Bawaslu.
Kalau memang tidak melanggar, berarti orang lain boleh melakukannya juga. Tapi
kalau melanggar, tentu Bawaslu harus menghentikannya," tegas Ray.
Diketahui, berdasarkan jadwal, saat ini masa pemilu masih
belum masuk tahapan kampanye.
Adapun di beberapa video ajakan itu dilontarkan oleh Wali
Kota Surakarta Gibran Rakabuming, Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution, hingga
Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven O E Kandouw.
Selain itu masih banyak video lainnya yang berisi ajakan
untuk memilih Ganjar di Pemilu 2024 baik oleh kepala daerah hingga jajaran DPD
dan DPC PDIP.
Dalam video itu seluruh elite yang melakukan ajakan memilih
serempak menggunakan baju berwarna merah berlogo PDIP.
"Saya Gibran Rakabuming mengajak seluruh warga untuk
berbondong-bondong ke TPS (tempat pemungutan suara) di 14 Februari nanti untuk
memilih PDI Perjuangan dengan pak Ganjar, terima kasih," ucap Gibran dalam
salah satu video.
Posting Komentar untuk "Titi Anggraini Sedih Bawaslu Takut pada PDIP : Mereka Punya Kewenangan, tak Ada Alasan untuk Diam"